KONTAK SAYA

Email Twitter Facebook

TELUSURI

GALERI FOTO

Kategori Arsip Daftar Isi

MULAI DARI SINI

Pelayanan Portfolio Pembayaran

Minggu, 24 Juli 2011

:-*KEMBANG SUKET DI TEPI JALAN:-*

  Kembang suket, disebut juga bunga rampai atau bunga rumput keberadaannya sering disepelekan bahkan terabaikan, tapi bagi sebagian orang yg nurani dan jiwanya telah terasah akan memandangnya dari sudut pandang yg tdk lazim.

      Gadis kecil umur 5 th, tampak tergolek lemah di sebuah tempat tidur ruang anak Vip sebuah rumah sakit, kedua tangannya terbalut perban, sedang disisinya kedua orang tuanya tampak terpekur lemas, ketika seorang pemuda berpakaian putih masuk dan menanyakan kondisi anaknya, sontak sang ibu menjerit histeris dan menangis, seorang laki2 separuh baya dg mata sembab krn kebanyakan nangis langsung pegang tangan pemuda berbaju putih dg tersendat menahan tangis dia berkata. "pak mantri, kami contoh orang tua yg gagal..". Pemuda baju putih cuma diam menunggu ucapan orang, selanjutnya mengalirlah sebuah cerita yg memilukan relung hati.

      Ananda, bocah lincah umur 5 th itu tengah mencorat-coret buku gambar dg krayon ditemani seorang pengasuh, ketika mata beningnya melihat seorang wanita turun dari mobil dg segera menyongsongnya. "mami..mami..liat dede dah bisa gambar cacing..". Bukannya pelukan mesra dan pujian manja yg didapat, malah bentakan keras yg membuat bocah imut itu langsung berlari dan berlindung dibalik badan sang pengasuh, begitupun disaat ayahnya datang, hal yg sama terulang.

      Satu ketika disaat bocah manis itu tengah bermain dihalaman, tak sengaja tangan mungilnya menemukan sebuah paku dan dg sifat kekanak-kanakannya mulai menggurat2 tanah tidak puas dg tanah kini sebuah pohon menjadi sasaran guratan, tembok pun tak luput dari guratan tangan mungilnya, ketika sampai di garasi,  sebuah sedan merci terbaru milik ayahnya jadi sasaran guratan paku, disaat bersamaan muncul ayahnya yg akan berangkat kerja. "papih..papih..liat dede dah bisa gambar cacing..". Mengetahui hal yg terjadi dg beringas bocah perempuan itu dibentaknya tdk sampai disitu dg kalap tangan darah dagingnya itu di cambuk dg sebuah ikat pinggang sampai berdarah, sang pengasuh tak luput dari caci maki.

      Selang tiga hari kemudian kondisi bocah mungil tsb kian lemah, tapi ketika sang pengasuh menyampaikan hal tsb, hanya makian yg didapat."obati aja ama betadin..!". Sang pengasuh cuma diam, tapi seminggu kemudian kondisi bocah malang itu kian kritis hingga pingsan baru orang tuanya membawanya ke rumah sakit, alangkah kagetnya ketika dokter memfonis kedua tangan bocah malang itu harus diamputasi.

      Helaan napas berat mengakhiri kisah tragis tsb, disaat yg sama bocah mungil itu siuman dari pengaruh anastesi ketika melihat ibu dan ayahnya berurai air mata dg kepolosan seorang anak bocah perempuan itu berkata. " mami..papi..kenapa nangis, mami papi jangan nangis..dede janji tidak nakal lagi. Tapi begitu mata beningnya melihat tangannya. "papi..mami..kenapa tangan dede diambil.. Tolong balikin tangan dede agar dede bisa memeluk papi mami lagi..". Sontak maminya langsung memeluk putri tunggalnya itu sambil menjerit histeris, sedangkan pemuda berbaju putih tampak mengalihkan pandangannya keatas, seperti dihimpit batu sesak terasa dadanya.

Kisah ini penulis persembahkan buat sobat muda ya akan dan telah mempunyai anak, senakal-nakalnya seorang anak adalah wajar, krn tetap mereka adalah masih anak2 darah daging kita sendiri. Semoga bermanfaat. Salam bhumi deres mili..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lisensi

Lisensi Creative Commons
BHUMI DERES MILI by BHUMI DERES MILI is licensed under a Creative Commons Atribusi 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di KANG KUSYOTO, KYT.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http//:www.bhumideresmili.blogspot.com.

Total Tayangan Halaman

About

Pages

Download

Powered By Blogger

Search Box

Popular Posts

Followers