KONTAK SAYA

Email Twitter Facebook

TELUSURI

GALERI FOTO

Kategori Arsip Daftar Isi

MULAI DARI SINI

Pelayanan Portfolio Pembayaran

Minggu, 17 Juli 2011

BHUMI DERES MILI "Metamorfose" judul: Nalar Yang Teruji

      Puncak pas bogor tersaput kabut senja hari, ini hari minggu dimana para priyayi dan penggede dari kota metro banyak menghabiskan liburannya dg kongkow-kongkow ditempat berudara sejuk ini ditambah suasana alam yg exotik maka tepatlah daerah parahiyangan ini oleh sebagian para pujangga diibaratkan sebagai hamparan permadani permata hijau mutu manikam dan sangatlah lumrah jika ujar2 mengatakan "Tuhan sambil tersenyum disaat mencipta alam parahyangan" .
Dari tikungan tajam setelah tanjakan sebuah sepeda motor trail melesat bak kilat membeset udara dingin yg semakin menusuk persendian, tak lama..
"braaaakk..!!"
pembatas jalan tampak tercabut dari susunannya diikuti pekikan ngeri yg menggema dalam dan panjang, sosok sang pengendara ini terlihat masih melayang dg cepat kedasar jurang namun suaranya telah sirap terhapus gemuruh samar dari langit disusul guyuran hujan lebat disesantro kawasan hutan pinus, suasana tak berubah seakan tak pernah terjadi apa-apa ditempat tsb.

                                                                              -¤-

      sosok pemuda yg terbaring didipan kayu itu perlahan membuka matanya, tenggorokannya terasa kering dan seluruh badannya sakit semua, ketika menengok ke samping sebuah kendi tanah tergeletak diatas meja, dg susah payah diraihnya kendi tersebut.
"pyaaar..!!"
kendi yg diraihnya terjatuh ketanah disusul suara gedebug tubuh jatuh, tak lama dua orang mendatanginya.
"tenang anak muda, jangan banyak bergerak.."
"aku dimana, dan siapa kalian ini.."
"saya ki.sentanu, dan ini anak bapak. Kinanti, dialah yg menemukan mu tergeletak didasar jurang tiga hari yang lalu..untung gusti Allah masih melindungi nyawamu anak muda.."
pemuda ini terhenyak, tiga hari dia pingsan pantas perutku ini terasa perih luar biasa membatin sang pemuda.
"ada apa anak muda.."
"oh, maap ki, saya teguh..terimakasih telah menolong.."
"berterimakasihlah pada gusti Allah.."
teguh cuma anggukan kepalanya, sekilas pandangan mata teguh dan kinanti beradu, desiran hangat terasa merambah relung2 hati kedua insan ini.

                                                                              -¤-

Dua hari tlah lewat
pagi itu teguh tengah berjalan dipinggir telaga berair biru, sedang kinanti tampak mencuci prabotan dapur.
"kang teguh tolong."
teriakan kinanti dipinggir telaga membuat pemuda ini dg sigap menghampiri sang gadis.
"ada apa kinanti.."
"piring saya terjebur kedalam telaga"
"tunggu ya.."
tanpa membuka baju, teguh lantas terjun kedalam telaga, pemuda ini dg lincah meluncur kedasar mendadak sebuah pusaran air melibat tubuhnya, dg sekuat tenaga teguh berusaha berenang melawan arus putaran yg kuat tapi tak lama sosoknya terlihat tertarik kedalam pusaran.

                                                                                   -¤-

Jakarta, 2025
     isu asteroid yg akan menghantam bumi dan kiamat, membuat penduduk bumi menjadi resah, akbat dari itu semua membuat sebagian masa menjadi beringas, hampir tiap hari terjadi penjarahan dan tindakan kriminal, aparat tak berkutik, hukum menjadi vakum, peradaban moderen merangkak kedasar jurang kegelapan, siang itu disilang monumen nasional yg merupakan trade marknya ibu kota, puluhan aparat dan masa tampak adu jotos, puluhan demonstran berencana mengambil bongkahan emas yg berada diatas monumen tsb.
"kami lapar, pemerintah tak ada tindakan apapun..tak ada jalan lain emas itu harus di jual.."
teriak seorang pemuda dg disambut gemuruh pendukungnya.
"benar, apalagi kiamat akan datang, kami mau mati tapi ingin merasakan kesenangan dulu.."
teriak demonstran lainnya.
"baik kami ijnkan beberapa orang menemui presiden.."
"teguh, dan lima rekan akan menemui presiden.."
tak lama perundingan pun berlangsung..
                                                                 -¤-

     sebulan tlah berlalu, dg kesepakatan dan izin presiden masa itu bongkahan emas dan kekayaan negara yg lain dan memang buat kesejahteraan rakyat dijual.
"teguh kita berhasil " teriak beberapa orang disambut senyum simpul sang pemuda.
Setahun kemudian..
Suasana ibukota berangsur pulih, namun ancaman asteroid yg akan memporak porandakan peradaban mahluk terus menghantui..

                                                                                   -¤-

     siang itu teguh tampak termangu sendirian, keberhasilannya dlm mendesak pemerintah utk menjual bongkahan emas menbuat dirinya dlm teror dan ancaman penculikan, belum tuntas teguh melamun sebuah tangan membekapnya dari belakang, teguh pingsan dan ketika siuman didapatinya dirinya dalam air, rupanya sang penculik menceburkan dirinya kedalam bendungan, sekuat tenaga teguh berenang dg tangan dan kaki terikat namun perlahan kepalanya terkulai kesamping, teguh pingsan..tubuhnya terus meluncur kedasar sungai....
Ketika menyentuh dasar teguh siuman, dan pemuda ini kembali berusaha berenang ke atas..
"byuaaaarr...!!"
tubuh teguh muncul dipermukaan disambut senyum simpul seorang gadis yg tampak belum selesai mencuci prabot dapur.
"kang teguh, piringnya ketemu tidak.."
pemuda ini cuma menggeleng dg tertatih keluar dari telaga..disandarkan punggungnya dibawah pohon..
"tadi itu apa..."
gumamnya dlm hati
tapi begitu membuka telapak tangannya disana sebuah bongkahan warna kuning tergeletak ditelapak tangan kanannya.
Selesai
salam Bhumi Deres Mili
penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lisensi

Lisensi Creative Commons
BHUMI DERES MILI by BHUMI DERES MILI is licensed under a Creative Commons Atribusi 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di KANG KUSYOTO, KYT.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http//:www.bhumideresmili.blogspot.com.

Total Tayangan Halaman

About

Pages

Download

Powered By Blogger

Search Box

Popular Posts

Followers