KONTAK SAYA

Email Twitter Facebook

TELUSURI

GALERI FOTO

Kategori Arsip Daftar Isi

MULAI DARI SINI

Pelayanan Portfolio Pembayaran

Jumat, 24 Juni 2011

Gelora Cinta Sang Dhuta

     Kigedeng sumur gede pandang dua pemuda yg duduk dihadapannya dg tajam.
"begitulah ceritanya raden.." ujar lelaki separuh baya ini sambil hisap rokok kawung yg hampir padam
"senopati andawiyah, semua itu keputusanmu..saya yakin gusti sinuhun bisa memakluminya.."
"mudah2an raden, dan maap panggil saya dg kigedeng sumur gede saja, jabatan itu telah aku tanggalkan.."
rd. Puronegoro dan adiknya rd.purwo cuma anggukkan kepalanya.
"maap raden berdua, ada sesuatu yg ingin aku sampaikan.."
"masalah apa senopati..eh, maap maksud saya kigedeng.."
kigedeng sumur gede sesaat arahkan pandangannya kearah arena tanding jurit dimana putrinya nyimas. Nurniyah tengah menghadapi lawan2nya.
"yg sedang bertanding diluar itu, nyimas nurniyah anakku, aku terpaksa mengadakan tanding jurit atas kemauannya, karena begitu banyak pelamar yg menginginkan dirinya, entah ini musibah atau anugrah.." kigedeng sumur gede hentikan ucapannya sesaat menunggu reaksi dari kedua dhuta kesultanan cerbon ini.
"lantas hubunganya dg kami.." ujar rd.puronegoro
"aku khawatir anak itu mendapat nasib buruk, jika yg mengalahkannya berwatak durjana..jadi aku mohon kesedian diantara raden berdua mengalahkan anak saya.."
kedua dhuta kesultanan ini saling pandang.


                                                         o0o

Rabu, 08 Juni 2011

Awal Mula Peradaban

     Kita ikuti lelampah atau perjalanan putra tumenggung seda krapyak, rd. Puronegoro dan adiknya rd.purwo, dlm mengemban titah dari sinuhun cerbon utk mencari pohon jati tunggal sebagai sarana pembuatan soko guru tiang penyangga di masjid sang cipta rasa dikesultanan, bilangan bulan telah berlalu bilangan tahun tlah berganti namun keberadaan pohon jati tunggal seakan menemukan jalan buntu, riwayat mencatat hampir duapuluh tahun lamanya keduanya terus berkelana mengarungi maya pada, hingga akhirnya tanpa mereka sadari, keduanya kembali memasuki kawasan telaga berair biru dimana bersemayam dhanawa jantra bolang.
"kakang puro, apakah pencarian ini terus kita lanjutkan.."
"adik purwo, titah gusti sinuhun sudah jelas.."
"tapi kakang, sampai detik ini keberadaan pohon jati tunggal itu tak tahu rimbanya, saya sangsi apa pohon itu ada atau cuma mitos."
"bersabarlah adiku, insya Allah..usaha kita tidak sia-sia.."
"tunggu kakang..puro."
"ada apa adikku.."
"sepertinya tempat ini tidak asing.."
puronegoro pandang alam sekitarnya, bhatinnya mendadak sontak tidak enak namun lamunan pemuda ini terobek dengan gelegar suara dahsyat dari dalam danau.
"dhuuuuaaarr..!!"
dentuman dahsyat menggelegar disesantro tempat, air danau tampak bergolak dan dari dalamnya melesat satu sosok tinggi besar dg rambut riap2an dan caling mencuat mengerikan muncul terpaut lima langkah dihadapan kedua sinatria ini.
"jantra bolang.." teriak rd.purwo yg dahulu pernah dibuat hampir sekarat oleh pukulan sepuluh jalur pasir milik jantra bolang.
"kalian lagi..apa tidak cukup peringatanku dulu.." geram jantra bolang yg siap dg serangannya.
"jantra bolang, kami tahu andika cuma mengemban amanah dari resi adiluhung untuk menjaga kawasan ini.."
"anak manusia, darimana kau tahu.."
"kyai sidum, sesepuh cerbon.." ujar rd.puronegoro.
Mendengar itu, sosok sang dhanawa perlahan raib yg tampak adalah satu sosok pemuda gagah berambut ikal sebahu.
"maapkan saya, apa yg andika berdua katakan itu benar, kalau boleh tahu siapa andika berdua ini.."
"aku puronegoro dan ini adikku purwo, kami dlm misi pencarian sebuah pohon jati tunggal yg konon berada disebelah selatan hutan padukuhan lembah cimanuk.."
"andika berdua sedang menuju jalan kearah sana, namun aral rintangan mungkin akan andika hadapi.."
"kami sudah siap jantra bolang.."
"baiklah, saya pamit.."
dlm sekejap sosok pemuda gagah berrambut ikal galing kembali ke bentuk semula sosok dhanawa dan langsung menceburkan diri ke dalam danau berair biru.

                                             -¤-

Lisensi

Lisensi Creative Commons
BHUMI DERES MILI by BHUMI DERES MILI is licensed under a Creative Commons Atribusi 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di KANG KUSYOTO, KYT.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http//:www.bhumideresmili.blogspot.com.

Total Tayangan Halaman

About

Pages

Download

Powered By Blogger

Search Box

Popular Posts

Followers