KONTAK SAYA

Email Twitter Facebook

TELUSURI

GALERI FOTO

Kategori Arsip Daftar Isi

MULAI DARI SINI

Pelayanan Portfolio Pembayaran

Rabu, 27 Juli 2011

BIARKAN EMBER ITU KOSONG..???


     Deru suara kendaraan yang lalu lalang  sudah akrap ditelinga tubuh renta itu, wajah murung dengan tatapan mata kosong senantiasa menghiasi kesehariannya, hampir tiap hari pak.anggoro begitu orang-orang disekitar jembatan penyebrangan mengenalnya sebagai sosok tunawisma, tak ada seorangpun peduli dengan keberadaannya, yang menarik dari sosok renta ini adalah adanya sebuah ember kecil butut berwarna hitam yang tergeletak dihadapannya dalam keadaan kosong melompong tanpa ada uang receh sekepingpun,tapi agaknya pak anggoro mengacuhkannya, terbukti dengan sikapnya yang selalu memalingkan wajahnya kesamping kanan tubuhnya, seakan tak peduli mau ada yang ngasih atau tidak.
Dari arah selatan seorang pemuda berwajah tirus tampak melangkah didapan pak anggoro, sambil meletakan beberapa uang recehan keember dihadapan orang tua ini, pemuda itu termasuk orang yang dermawan juga, karena tiap melalui jembatan penyebrangan untuk berangkat dan pulang kerja selalu menyisihkan uangnya  diember butut pak anggoro, meskipun dia merasa aneh setiap meletakan uang koin atau kertas diember itu selalu terdengar letupan kecil sepeti benda terbakar,  tapi ketika pemuda itu hendak berlalu..suara serak menegurnya…
 “ora usah diisi maning cah bagus..joraken ember iku..kosong..(gak usah diisi lagi..biarkan ember itu kosong, pen)”
Pemuda berwajah tirus ini tertegun , hentikan langkahnya bahkan sekarang menghampiri pak anggoro.
 “saya ikhlas memberi sodakoh ini pak…” ujar sang pemuda yang kini jongkok disamping pak anggoro
 “keikhlasan hanya gusti Allah yang mengetahui, bersyukur atas segala nikmatNYA jauh lebih bermakna dari apapun yang ada didunia ini..”
 “maksud bapak..”
“siapa namanu cah bagus..”
“saya hendra pak..”
“coba cah bagus letakan beberapa uang receh atau kertas di ember bapak..”
“maksudnya..”
“jangan banyak tanya dan berfikir..lakukan saja..”
Dengan agak ragu hendra merogoh saku celananya, selembar uang seribuan tergenggam ditangannya, pak anggoro Cuma anggukan kepala manakala hendra kembali memandangnya.
 “Deeeeesssssss…!!!”
Sebuah letupan kecil terdengar manakala uang kertas seribuan itu menyentuh dasar ember, dan yang tersisa hanya seonggok debu berwarna hitam yang membuat hendra tercekat ditempat duduknya.
 “kenapa bisa begitu pak..”
Orang tua ini Cuma tersenyum pahit, tanpa memperdulikan hendra yang masih bengong pak anggoro meneruskan ucapannya
“cah bagus pernah makan syomai di flaza senayan..”
“belum pernah pak, yang saya dengar syomai disana terkenal paling lezat diibukota, bahkan kaum elit dan pemerintahan menjadi langganan tetapnya.”
 Ujar hendra tak habis pikir antara uang yang terbakar didalam ember dengan syomai, maksud bapak ini apa sebenarnya.
 “dulu..restoran syomai itu punya bapak..”
Bertambah terkejut hendra dibuatnya, dan tanpa diminta sebuah kisah meluncur dari bibir kering orang tua ini….

Minggu, 24 Juli 2011

:-*KEMBANG SUKET DI TEPI JALAN:-*

  Kembang suket, disebut juga bunga rampai atau bunga rumput keberadaannya sering disepelekan bahkan terabaikan, tapi bagi sebagian orang yg nurani dan jiwanya telah terasah akan memandangnya dari sudut pandang yg tdk lazim.

      Gadis kecil umur 5 th, tampak tergolek lemah di sebuah tempat tidur ruang anak Vip sebuah rumah sakit, kedua tangannya terbalut perban, sedang disisinya kedua orang tuanya tampak terpekur lemas, ketika seorang pemuda berpakaian putih masuk dan menanyakan kondisi anaknya, sontak sang ibu menjerit histeris dan menangis, seorang laki2 separuh baya dg mata sembab krn kebanyakan nangis langsung pegang tangan pemuda berbaju putih dg tersendat menahan tangis dia berkata. "pak mantri, kami contoh orang tua yg gagal..". Pemuda baju putih cuma diam menunggu ucapan orang, selanjutnya mengalirlah sebuah cerita yg memilukan relung hati.

      Ananda, bocah lincah umur 5 th itu tengah mencorat-coret buku gambar dg krayon ditemani seorang pengasuh, ketika mata beningnya melihat seorang wanita turun dari mobil dg segera menyongsongnya. "mami..mami..liat dede dah bisa gambar cacing..". Bukannya pelukan mesra dan pujian manja yg didapat, malah bentakan keras yg membuat bocah imut itu langsung berlari dan berlindung dibalik badan sang pengasuh, begitupun disaat ayahnya datang, hal yg sama terulang.

      Satu ketika disaat bocah manis itu tengah bermain dihalaman, tak sengaja tangan mungilnya menemukan sebuah paku dan dg sifat kekanak-kanakannya mulai menggurat2 tanah tidak puas dg tanah kini sebuah pohon menjadi sasaran guratan, tembok pun tak luput dari guratan tangan mungilnya, ketika sampai di garasi,  sebuah sedan merci terbaru milik ayahnya jadi sasaran guratan paku, disaat bersamaan muncul ayahnya yg akan berangkat kerja. "papih..papih..liat dede dah bisa gambar cacing..". Mengetahui hal yg terjadi dg beringas bocah perempuan itu dibentaknya tdk sampai disitu dg kalap tangan darah dagingnya itu di cambuk dg sebuah ikat pinggang sampai berdarah, sang pengasuh tak luput dari caci maki.

      Selang tiga hari kemudian kondisi bocah mungil tsb kian lemah, tapi ketika sang pengasuh menyampaikan hal tsb, hanya makian yg didapat."obati aja ama betadin..!". Sang pengasuh cuma diam, tapi seminggu kemudian kondisi bocah malang itu kian kritis hingga pingsan baru orang tuanya membawanya ke rumah sakit, alangkah kagetnya ketika dokter memfonis kedua tangan bocah malang itu harus diamputasi.

      Helaan napas berat mengakhiri kisah tragis tsb, disaat yg sama bocah mungil itu siuman dari pengaruh anastesi ketika melihat ibu dan ayahnya berurai air mata dg kepolosan seorang anak bocah perempuan itu berkata. " mami..papi..kenapa nangis, mami papi jangan nangis..dede janji tidak nakal lagi. Tapi begitu mata beningnya melihat tangannya. "papi..mami..kenapa tangan dede diambil.. Tolong balikin tangan dede agar dede bisa memeluk papi mami lagi..". Sontak maminya langsung memeluk putri tunggalnya itu sambil menjerit histeris, sedangkan pemuda berbaju putih tampak mengalihkan pandangannya keatas, seperti dihimpit batu sesak terasa dadanya.

Kisah ini penulis persembahkan buat sobat muda ya akan dan telah mempunyai anak, senakal-nakalnya seorang anak adalah wajar, krn tetap mereka adalah masih anak2 darah daging kita sendiri. Semoga bermanfaat. Salam bhumi deres mili..

Minggu, 17 Juli 2011

BHUMI DERES MILI "Metamorfose" judul: Nalar Yang Teruji

      Puncak pas bogor tersaput kabut senja hari, ini hari minggu dimana para priyayi dan penggede dari kota metro banyak menghabiskan liburannya dg kongkow-kongkow ditempat berudara sejuk ini ditambah suasana alam yg exotik maka tepatlah daerah parahiyangan ini oleh sebagian para pujangga diibaratkan sebagai hamparan permadani permata hijau mutu manikam dan sangatlah lumrah jika ujar2 mengatakan "Tuhan sambil tersenyum disaat mencipta alam parahyangan" .
Dari tikungan tajam setelah tanjakan sebuah sepeda motor trail melesat bak kilat membeset udara dingin yg semakin menusuk persendian, tak lama..
"braaaakk..!!"
pembatas jalan tampak tercabut dari susunannya diikuti pekikan ngeri yg menggema dalam dan panjang, sosok sang pengendara ini terlihat masih melayang dg cepat kedasar jurang namun suaranya telah sirap terhapus gemuruh samar dari langit disusul guyuran hujan lebat disesantro kawasan hutan pinus, suasana tak berubah seakan tak pernah terjadi apa-apa ditempat tsb.

                                                                              -¤-

      sosok pemuda yg terbaring didipan kayu itu perlahan membuka matanya, tenggorokannya terasa kering dan seluruh badannya sakit semua, ketika menengok ke samping sebuah kendi tanah tergeletak diatas meja, dg susah payah diraihnya kendi tersebut.
"pyaaar..!!"
kendi yg diraihnya terjatuh ketanah disusul suara gedebug tubuh jatuh, tak lama dua orang mendatanginya.
"tenang anak muda, jangan banyak bergerak.."
"aku dimana, dan siapa kalian ini.."
"saya ki.sentanu, dan ini anak bapak. Kinanti, dialah yg menemukan mu tergeletak didasar jurang tiga hari yang lalu..untung gusti Allah masih melindungi nyawamu anak muda.."
pemuda ini terhenyak, tiga hari dia pingsan pantas perutku ini terasa perih luar biasa membatin sang pemuda.
"ada apa anak muda.."
"oh, maap ki, saya teguh..terimakasih telah menolong.."
"berterimakasihlah pada gusti Allah.."
teguh cuma anggukan kepalanya, sekilas pandangan mata teguh dan kinanti beradu, desiran hangat terasa merambah relung2 hati kedua insan ini.

                                                                              -¤-

Dua hari tlah lewat
pagi itu teguh tengah berjalan dipinggir telaga berair biru, sedang kinanti tampak mencuci prabotan dapur.
"kang teguh tolong."
teriakan kinanti dipinggir telaga membuat pemuda ini dg sigap menghampiri sang gadis.
"ada apa kinanti.."
"piring saya terjebur kedalam telaga"
"tunggu ya.."
tanpa membuka baju, teguh lantas terjun kedalam telaga, pemuda ini dg lincah meluncur kedasar mendadak sebuah pusaran air melibat tubuhnya, dg sekuat tenaga teguh berusaha berenang melawan arus putaran yg kuat tapi tak lama sosoknya terlihat tertarik kedalam pusaran.

                                                                                   -¤-

Jakarta, 2025
     isu asteroid yg akan menghantam bumi dan kiamat, membuat penduduk bumi menjadi resah, akbat dari itu semua membuat sebagian masa menjadi beringas, hampir tiap hari terjadi penjarahan dan tindakan kriminal, aparat tak berkutik, hukum menjadi vakum, peradaban moderen merangkak kedasar jurang kegelapan, siang itu disilang monumen nasional yg merupakan trade marknya ibu kota, puluhan aparat dan masa tampak adu jotos, puluhan demonstran berencana mengambil bongkahan emas yg berada diatas monumen tsb.
"kami lapar, pemerintah tak ada tindakan apapun..tak ada jalan lain emas itu harus di jual.."
teriak seorang pemuda dg disambut gemuruh pendukungnya.
"benar, apalagi kiamat akan datang, kami mau mati tapi ingin merasakan kesenangan dulu.."
teriak demonstran lainnya.
"baik kami ijnkan beberapa orang menemui presiden.."
"teguh, dan lima rekan akan menemui presiden.."
tak lama perundingan pun berlangsung..
                                                                 -¤-

     sebulan tlah berlalu, dg kesepakatan dan izin presiden masa itu bongkahan emas dan kekayaan negara yg lain dan memang buat kesejahteraan rakyat dijual.
"teguh kita berhasil " teriak beberapa orang disambut senyum simpul sang pemuda.
Setahun kemudian..
Suasana ibukota berangsur pulih, namun ancaman asteroid yg akan memporak porandakan peradaban mahluk terus menghantui..

                                                                                   -¤-

     siang itu teguh tampak termangu sendirian, keberhasilannya dlm mendesak pemerintah utk menjual bongkahan emas menbuat dirinya dlm teror dan ancaman penculikan, belum tuntas teguh melamun sebuah tangan membekapnya dari belakang, teguh pingsan dan ketika siuman didapatinya dirinya dalam air, rupanya sang penculik menceburkan dirinya kedalam bendungan, sekuat tenaga teguh berenang dg tangan dan kaki terikat namun perlahan kepalanya terkulai kesamping, teguh pingsan..tubuhnya terus meluncur kedasar sungai....
Ketika menyentuh dasar teguh siuman, dan pemuda ini kembali berusaha berenang ke atas..
"byuaaaarr...!!"
tubuh teguh muncul dipermukaan disambut senyum simpul seorang gadis yg tampak belum selesai mencuci prabot dapur.
"kang teguh, piringnya ketemu tidak.."
pemuda ini cuma menggeleng dg tertatih keluar dari telaga..disandarkan punggungnya dibawah pohon..
"tadi itu apa..."
gumamnya dlm hati
tapi begitu membuka telapak tangannya disana sebuah bongkahan warna kuning tergeletak ditelapak tangan kanannya.
Selesai
salam Bhumi Deres Mili
penulis

Selasa, 05 Juli 2011

BHUMI DERES MILI "Metamorfose" Gedung Tua Lembah Cimanuk

     Rembang petang melingkupi kawasan kota tua pecinan, jalan veteran sebelah barat pendopo bupati indramayu. Rinai hujan mulai membasahi bumi ketika apid seorang pemuda berperawakan kurus melintasi daerah itu satu menit kemudian hujanpun dg lebat mengguyurnya terpaksa apid menghentikan laju motornya dan berteduh disalah satu teras sebuah toko.
"wualah..mana lupa bawa jas hujan lagi.."gumamnya.
Entah berapa lama apid berteduh, bukannya berhenti hujan malah semakin lebat, dikejauhan lapat2 terdengar lolongan anjing panjang memilukan.
"ah..udah sepi mati lampu pula.." membatin apid sambil merapatkan tubuhnya didinding toko.
"krieett.." mendadak pintu toko terbuka, seraut wajah bermata sipit memandang apid dg curiga, sebatang lilin merah tampak digenggamannya.

BHUMI DERES MILI "Metamorfose" judul: Ambang Batas Tirani

    Senja temaram melingkupi kawasan bulak kapal bekasi timur, dalam sebuah kamar setelah menunaikan salat magrib, zahra terpekur dimejanya. Sebuah kalender bergambar panorama alam sesaat menarik perhatian gadis ini.
"zahra makan dulu.."
terdengar suara ibunya memanggil.
"iya bu, sebentar "
dibolak baliknya kalender tsb, ketika membalik yg kesekian kalinya mata zahra terpaku pada panorama alam bersalju, bibir gadis ini tampak bergumam membaca sesuatu.
"scotland.."
     mendadak lampu dikamar zahra padam gelagapan gadis ini berusaha meraih Hp yg tergeletak ditempat tidur namun hanya gumpalan lembut dingin yg terasa digenggamannya, ketika suasana kembali terang dihadapan zahra terbentang hutan pinus berselimut salju
"apa yg terjadi, tempat apa ini.."
dalam kebingungannya mendadak dari segala penjuru muncul puluhan orang dg wajah separuh dicat biru mengurung zahra
"tangkap penyusup itu"
seorang tinggi besar dg pedang terhunus memerintahkan anak buahnya menangkap zahra, dalam bingung dan takut gadis ini akhirnya pingsan.
Ketika siuman, orang yg menyuruh menangkap dirinya tampak duduk disamingnya.
"maap nona, kami salah tangkap, kami kira anda mata2 kerajaan inggris.."
"inggris, aku..dimana.."
"anda berada di markas kami, pegunungan scotlandia, aku sir. Wallac, siapa anda ini nona.."
"aku zahra, kenapa aku berada disini.."
"nona zahra, ini takdir. kami butuh anda bergabung dg kami dlm pembebasan tanah scotland dari cengkraman kerajaan inggris.."
entah apa yg ada dipikiran gadis ini, yg jelas mulai saat itu dirinya telah menjadi bagian dari gerakan bawah tanah pasukan sir.wallac.

BHUMI DERES MILI "metamorfosa" judul: Lintas Batas Kaki Langit

     Hampir satu jam wisang geni berdiri dihalte bus. Jl.pemuda, Rawamangun, namun metromini yg dinantinya tak kunjung datang,
"bisa telat kalau begini.." gumam wisang dlm hati, ditatapnya kembali arah jalan dimana metromini biasa mengantarnya bekerja, lima belas menit kemudian akhirnya metromini yg dinanti datang, terseok-seok miring kekiri keberatan penumpang, dg sigap pemuda ini lompat kedalam metromini.
"orang2 aneh, didalam masih kosong malah milih bergantungan dipintu.." gumam wisang sambil dudukan pantatnya dibangku bagian belakang, metromini melaju dg tenang.
Mata wisang tak sengaja melirik seorang laki2 yg tengah duduk terpisah tiga bangku didepannya, tak ada yg istimewa dg penampilannya..cuma yg menarik dilengan sebelah kiri tertera sebuah tato yg unik, biasanya tato2 lazimnya bergambar tengkorak atau apa yg serem2 gitu. Tapi yg tertera disana cuma deretan angka.
"06-07-1986"
tato yg aneh pikir wisang, sambil terus memperhatikan guratan2 tsb.
"ciiitt.."
metromini mengerem mendadak hingga beberapa penumpang terdorong kedepan begitupun wisang dg keras keningnya terbentur jok yg ada didepannya, pandangan pemuda ini jadi pening dan buram beberapa kejap, ketika matanya kembali normal didapatinya dirinya disatu tempat yg asing.

                                                   -¤-

Lisensi

Lisensi Creative Commons
BHUMI DERES MILI by BHUMI DERES MILI is licensed under a Creative Commons Atribusi 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di KANG KUSYOTO, KYT.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http//:www.bhumideresmili.blogspot.com.

Total Tayangan Halaman

About

Pages

Download

Powered By Blogger

Search Box

Popular Posts

Followers