KONTAK SAYA

Email Twitter Facebook

TELUSURI

GALERI FOTO

Kategori Arsip Daftar Isi

MULAI DARI SINI

Pelayanan Portfolio Pembayaran

Senin, 27 Februari 2012

PERGOLAKAN BHATIN SANG KSATRIA


     Mentari sepenggalah ketika rd.angglarang menginjakan kakinya disebuah tanjung berpasir putih, tanjung itu bernama wahina terletak tiga kilometer dari kerajaan jayapurantala, ibu kota kerajaan yang terletak disebuah kepulauan berbentuk kepala burung dengan pegunungan legendaris “jaya wijaya” dimana salju abadi senantiasa melingkupi puncak gunung tersebut.
“itukah pegunungan jaya wijaya, yang pernah diceritakan ayahanda linggabuana..”
Membatin rd. anggalarang, pemuda gagah berbaju putih calon raja padjajaran yang tengah menjalankan lelaku atau ritual pengembaraan selama satu tahun sebelum dirinya diangkat menjadi prabu ditatar sunda ini pindahkan buntalan bututnya dibahu kiri, kemudian dengan ringan melangkahkan kaki menuju kearah selatan dimana meremang tersaput kabut sebuah puncak pegunungan yang selalu dilingkupi salju abadi, pemuda ini tidak menyadari dari tadi sepasang mata mengawasinya dengan tajam, begitu anggalarang lesatkan badannya kearah selatan sosok yang ternyata seorang dara jelita berbaju ungu keluar dari tempat persembunyiannya.
“pemuda itu bukan orang sembarangan, ini kali usahaku harus berhasil..”
Setelah termenung beberapa saat, dara ayu berbaju ungu ini lesatkan badannya yang ramping kearah dimana rd.anggalarang pergi.

Jumat, 17 Februari 2012

ELEGY SAPTA DAYA

     Malam beranjak ke dini hari, hembusan angin dari lereng pegunungan Himalaya begitu dingin menusuk persendian, ditengah titik salju yang semakin deras beberapa sosok hitam tampak berkelebat, begitu cepatnya gerakan sosok-sosok ini hingga yang tampak hanya bayangannya saja, disatu bibir jurang yang tertutup tebalnya kabut, sosok-sosok ini hentikan gerakannya.
“prajurit..apa kau yakin ini tempatnya..”
“hamba yakin gusti patih..”
“bagus..segera siapkan tali..sepuluh prajurit turun kedasar jurang..angkat mayat pertapa itu ke atas..”
“baik gusti patih..”
Tak menunggu lama sepuluh  orang prajurit dengan cepat meluncur kedasar jurang, tapi setelah sekian lama ditunggu kesepuluh orang itu seakan raib ditelan bumi.

Minggu, 05 Februari 2012

BAYANG-BAYANG KUTUKAN


     Sungging prabangkara kembangkan telapak tangan kanannya kedepan, bias sinar keperakan membentuk bayang-bayang ribuan kuas kecil terliat berputar disekujur tubuhnya, sedang dyah pitaloka hunus pedang giok hijau dari warangkanya lantas putar pedangnya dengan cepat.
“pyyaaaarrr..!!”
Pukulan jarak jauh mengandung tenaga inti tampak mental berserabutan manakala hampir menyentuh satu jengkal dari badan keduanya.
Suasana kembali hening seakan tak pernah terjadi apapun sebelumnya ditempat itu, bahkan hembusan anginpun seakan terhenti
“terlalu hening…”

Lisensi

Lisensi Creative Commons
BHUMI DERES MILI by BHUMI DERES MILI is licensed under a Creative Commons Atribusi 3.0 Unported License.
Berdasarkan karya di KANG KUSYOTO, KYT.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http//:www.bhumideresmili.blogspot.com.

Total Tayangan Halaman

About

Pages

Download

Powered By Blogger

Search Box

Popular Posts

Followers