Keheningan subuh itu terobek oleh teriakan dan bentakan dari beberapa orang berseragam prajurit yang dengan kasar nengumpulkan seluruh penduduk sebuah kampung dikaki bukit, sedang puluhan prajurit yang lain membentuk pormasi pagar betis dengan perlengkapan persenjataan yang lengkap, seorang dengan tampang sangar sambil menghunus pedang besar dari warangkanya tampak melangkah dihadapan para penduduk yang bersimpuh ditanah rerumputan.
